1. Sungai Kapuas-Kalimantan (998 km)
Sungai Kapuas atau sungai batang Lawai (Laue) merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai ini tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sungai ini. Walaupun telah mengalami pencemaran Sungai Kapuas tetap menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai ini. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat. Dan selain itu juga merupakan sumber mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi penangkap ikan.
Sungai Kapuas

2. Sungai Barito-Kalimantan (704 km)
Sungai Barito atau sungai Banjar Besar atau Sungai Banjarmasin adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Barito. Nama Barito diambil berdasarkan nama daerah Barito yang berada di hulu termasuk wilayah provinsi Kalimantan Tengah, tetapi sering dipakai untuk menamakan seluruh daerah aliran sungai ini hingga ke muaranya pada Laut Jawa di Kalimantan Selatan yang dinamakan Muara Banjar/Kuala Banjar. Sungai Barito disebut juga Sungai Banjar (Banjar river) atau Sungai Cina (China river).
Sungai Barito

3. Sungai Memberamo-Papua (684 km)
Sungai Mamberamo adalah sebuah sungai sepanjang 684 km yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Foja, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Nama “Mamberamo” berasal dari bahasa Dani — mambe berarti ‘besar’ dan ramo berarti ‘air’. Beberapa suku terasing bermukim di lembah sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati ini, karenanya Mamberamo dijuluki ‘Amazonnya Papua’. Sungai Mamberamo merupakan sungai dengan lebar terbesar di Indonesia.
Sungai Memberamo

4. Sungai Digul-Papua (546 km)
Sungai Digul berasal dari selatan Pegunungan Sterren di bagian timur tengah Papua. Sungai ini mengalir dari wilayah selatan dan barat hingga ke Laut Arafura. Sungai ini juga dikenal sebagai Tanah Merah.
Sungai Digul-Papua